href="http://www.widgeo.net">widgeo.net widgeo.net widgets basketball-0007.gif from 123gifs.eu

Follow Us

Kamis, 26 Januari 2012

14 JULI 2009

 Ada Rasa Grogi PADA era tahun 90-an nama Wina Hartati Rostaman cukup populer. Bersama grup band D'Imut, ia meniti karier di blantika musik nasional. Pamornya kian melesat ketika membentuk sebuah kelompok vokal, D'Hebring (1991) bersama Rima, Lia dan Yossie. Ketika itu, Wina dan kawan-kawan menggebrak pentas musik lewat tembang-tembang pop Sunda berirama disco reggae. Kesuksesan tersebut membuat Wina pede menyematkan sebutan D'Hebring dibelakang nama aslinya. Cara itu tentu saja agar publik makin mengenal serta sebagai upaya kian mengatrol popularitas. Secara perlahan, Wina mulai menapak ke papan atas deretan penyanyi top Indonesia. Hal itu langsung mencuri perhatian musisi senior, Deddy Dores. Penyanyi dan pencipta lagu kawakan tersebut kepincut terhadap olah vokal Wina hingga ia memintanya berduet pada lagu "Tragedi Pagi", sebuah persembahan untuk mengenang peristiwa kecelakaan yang merengut nyawa Nike Ardilla. Wina juga sukses lewat album debutan "Serat Cinta", "Empot-empotan", lalu disusul album ketiga pop Indonesia, "Hanya Satu". Selain tenar bersama grup, Wina juga sukses sebagai penyanyi solo yang ditandai dengan dirilisnya satu album pop Sunda bertajuk "Suka-suka". Namun setelah album itu meledak, kiprah Wina nyaris tak terdengar lagi. Hampir belasan tahun ia hilang bak ditelan bumi. Baik di panggung hiburan maupun dalam album kaset, sosok Wina tak pernah dijumpai. Ia baru eksis lagi setahun lalu terlibat dalam album "Bentang-Bentang". Wina sebenarnya tidak begitu ngotot untuk kembali ke dunia tarik suara, namun melihat animo publik terhadap album "Bentang-Bentang" membuat ia terjun lagi dalam penggarapan "Bentang-Bentang" jilid 2 buah cipta sang suami H. Dose Hudaya S.H. Bersama sejumlah penyanyi Sunda seperti Darso, Sule, Tika Zein, Barakatak, Ayank dan Lina Sule, perempuan kelahiran Bandung, 19 Juli 1969 ini meramaikan kemasan DH Production tersebut. "Keikutsertaan saya di album itu semata-mata untuk mempertahankan eksistensi pop Sunda agar tidak sampai tergusur oleh jenis musik lain," kata Wina di kediamanya, Jln. Cilengkrang, Ujungberung Bandung, Kamis (14/7). "Sejujurnya saya sempat tidak ada semangat lagi menyanyi. Tapi ketika melihat kondisi lagu pop Sunda yang digarap asal jadi, membuat saya terlecut untuk nyanyi lagi. Terlebih suami memotivasi sehingga saya percaya diri kembali tampil," tambahnya. Menurutnya, album barunya hadir karena dorongan hati. Kerinduan untuk menyanyi di depan publik selalu menggodanya. "Hati tetap enggak bisa dibohongi. Selalu ada keinginan untuk kembali bernyanyi. Makanya ketika ada tawaran dari suami, saya langsung mau," papar Ibu dari dua anak Cynthia Ivana Sari (17) dan Revalina Salsabila Sari (6) ini. Dalam album kompilasi yang juga menampilkan sejumlah penyanyi beken di genre pop Sunda itu, Wina mendapat jatah dua lagu, "Gairah Cinta" dan "Cinta Nu Salah". "Saya jadi new comer kembali. Ada perasaan grogi juga maklum hampir tujuh belas tahun vakum," tetapi senang juga, karena teryata masih banyak yang suka suara saya," bilang Wina. (mza/”GM”)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar