jum'at, 18 Januari 2013 - 20:24:43 WIB
Diposting oleh : Agus Budi c
Dcentronews - Bandung
DH Production sebuah label recording yang terletak di kawasan Bandung di bawah pimpinan salah seorang seniman Sunda serta seorang Lawyer H. Dose Hudaya SE,SH,MH, membuat langkah yang sangat sensasional dan strategis serta bersejarah.
Hal tersebut di karenakan DH Prodution berhasil menandatangani sebuah agreement di Singapore yang isinya memberi License kepada Life Record Ind PTE Ltd (Singapore) untuk memproduksi dan mengedarkan album-album rekaman produksi DHP, baik Pop Sunda mau pun Pop Indonesia, di Singapore, Malaysia, dan Brunai, baik berupa fisical (vcd, cd) maupun digital termasuk Ring Back Tone.
Dalam penandatanganan agreement itu terdapat album-album yang akan beredar di tiga negara tersebut diatas, yaitu 6 album Pop Sunda yaitu Kompilasi Bentang-Bentang I, Kompilasi Bentang-Bentang II, Solo Album Sule 'Prikitiew', Solo Album Darso, Solo Album Evie Tamala, dan Kompilasi Tembang Bentang-Bentang. Serta 2 album Pop Indonesia yaitu Solo Album Sule 'Susis' dan Wina DH yang dalam lagu 'Bye-Bye' featuring dengan Iwa K.
Dan akan menyusul yaitu Album Kompilasi Pop Sunda 'Bentang-Bentang' III yang melibatkan sosok-sosok terkenal seperti Debu featuring Dose dalam lagu "Bidadari Akang", Evie Tamala, dan Didi Kempot.
Langkah ini merupakan sebuah terobosan yang strategis, karena dengan begitu berarti DHP membuka ruang pasar yang baru, selain pasar domestik, baik domestik dalam pengertian nasional Indonesia maupun regional Jawa Barat, ungkap Dose saat preesconf di kediamannya Jl Cilengkrang, Bandung, Rabu (16/1).
Merupakan langkah bersejarah, karena untuk pertamakalinya album Pop Sunda dicetak dan diedarkan di kawasan Asean dengan cara pemberian Lisensi. Selama ini album Pop Sunda diekspor dalam bentuk jadi. Sekarang, melalui kerjasama DHP dengan Life Record, album Pop Sunda diproduksi di luar negeri atas dasar Lisensi, tambah Dose kembali.
Perlu di ketahui bahwa kerjasama dengan Life Record ini bisa terjalin atas permintaan Life Record yang sebelumnya telah mengevaluasi materi, kwalitas dan potensi pasar dari album2 DHP.
Hal ini merupakan suatu kebanggaan bisa mengangkat citra dan kualitas musik pop Sunda sampai go internasional, dan itu merupakan visi dan misi DHP karena sejak eksis kembali di tahun 2009 DHP mengemban visi dan misi yakni mengembalikan kecintaan orang sunda terhadap musiknya, menasionalkan musik sunda supaya digemari oleh seluruh bangsa Indonesia dan ini sekarang sudah banyak orang yang bukan Sunda menggemari musik sunda, dan yang terakhir adalah go internasional, dan semua itu hanya bisa diraih dengan kwalitas baik lagu, music dan clip, tutup Dose.
http://dcentronews.com/news/kategori/berita-2189-lagu-sunda-go-internasional-sebuah-langkah-sensasional-dh-production.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar